6 Definisi Cinta Menurut Psikologi & Manfaat Jatuh Cinta |
Sesuatu yang dimiliki oleh banyak orang dalam bentuk rasa atau perasaan adalah cinta. Cinta juga menjadi hak manusia dalam kehidupannya.
Setiap manusia siapapun itu memiliki hak untuk dicintai dan mencintai. Namun, apa sebenarnya definisi cinta menurut psikologi pada umumnya?
Seperti yang dikutip dari laman ePsikologi.com tentang ilmu psikologi cinta, arti cinta sebenarnya sulit dikemukakan secara khusus. Karena cinta adalah bentuk emosi dan perasaan pada individu satu ke yang lain.
Sifat dari cinta itu sendiri juga subjektif, sehingga maknanya tidak akan sama bagi setiap individu. Hal itu bergantung pada pengalaman dan juga penghayatan dari masing-masing individu. Namun dalam dunia psikologi, cinta juga memiliki maknanya sendiri.
Definisi Cinta Menurut Para Ahli Psikologi dan Maknanya
Ada beberapa pengertian dan definisi dari cinta menurut para psikolog dan di dunia psikologi, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menurut James Drever di dalam Kamus Psikologi
Pengertian dari cinta menurut James Drever adalah sebuah perasaan yang secara khusus berhubungan dengan kesenangan, yang juga berkaitan dengan sebuah objek.
2. Menurut Ashley Montagu
Pengertian cinta adalah perasaan yang memerhatikan, menyayangi, serta menyukai dengan cara yang lebih mendalam, ditambah dengan hasrat dan kerinduan pada objek tersebut.
3. Menurut Abraham Maslow
Definisi cinta menurut Abraham adalah proses dari aktualisasi diri yang bisa membuat orang-orang melakukan berbagai tindakan/perilaku, yang sifatnya produktif dan juga kreatif.
Seseorang akan memperoleh kebahagiaan dengan adanya cinta, jika ia mampu membuat orang lain bahagia.
4. Menurut Elaine dan William Waster
Cinta merupakan keterlibatan di dalam asosiasi yang menghadirkan rangsangan fisiologis yang kuat.
Ditambah dengan adanya perasaan yang mendamba pada pasangannya dan keinginan untuk memuaskan pasangannya tersebut.
5. Menurut Erich Fromm
Cinta menjadi sebuah perasaan yang aktif, yang dimana hal itu bisa memecahkan tembok pemisah di antara manusia dengan teman-temannya.
Sekaligus juga bisa menyatukan orang yang satu dengan orang yang lainnya.
6. Menurut Stenberg
Cinta juga menjadi sebuah kisah yang ditulis oleh banyak orang dalam kehidupannya masing-masing.
Dalam kisah tersebut, terdapat refleksi dari kepribadian dan juga perasaan mereka dalam menjalani suatu hubungan.
Teori ini juga menjelaskan tentang cinta segitiga yang meliputi komitmen, gairah dan keintiman di dalamnya.
Manfaat Perasaan Jatuh Cinta Menurut Para Ahli Psikologi
Jatuh cinta membuat seseorang menjadi lebih senang dan bahagia, yang mampu memberi manfaat sebagai berikut:
1. Merasakan Perasaan Gembira
Di awal-awal seseorang merasakan jatuh cinta, ia akan merasakan sebuah euforia.
Menurut penelitian, perasaan cinta ini berkaitan dengan kadar neurotransmitter dopamine yang meningkat di otak.
Zat itulah yang menimbulkan kenikmatan bagi orang yang merasakan cinta tersebut.
2. Mengurangi Depresi
Menurut penelitian, jatuh cinta juga bisa memproduksi hormon bahagia di dalam tubuh yang akhirnya membuat depresi/stres menjadi berkurang.
Maka disimpulkan bahwa perasaan jatuh cinta yang dialami seseorang, bisa mengurangi depresi bagi orang tersebut.
3. Meningkatkan Konsentrasi
Seseorang yang mengalami jatuh cinta, akan menunjukkan tingkat kepeduliannya pada sesuatu hal.
Itulah sebabnya orang yang sedang jatuh cinta mudah terbaca sikap dan perilakunya, dari perhatian, tatap mata, sikap hingga isi percakapannya.
Sikap ini juga bisa memicu kinerja seseorang menjadi lebih baik lagi. Hal itu berkaitan dengan tingkat konsentrasi orang tersebut, yang membuat orang itu menjadi lebih fokus akan suatu hal.
Itulah beberapa definisi cinta menurut psikologi secara umum. Definisi cinta menurut psikologi di atas, mewakili arti cinta bagi setiap manusia. Baik cinta pada pasangan, sesama, keluarga, teman atau sahabat.